Cari Blog Ini

15 Januari 2011

Olah data layaknya CPU

Setiap manusia didunia ini dihadakan dengan pilihan-pilihan. Setiap pilihan yang dipilih pasti membuat dampak tersendiri. Kita dapat dengan mudah memilih diantara dua pilihan yang kita angga pilihan itu baik dan benar. Tentu saja yang kita pilih adalah yang baik. Namun pilihan itu muncul hanya beberapa persen saja dari kehidupan kita. Pilihan yang membuat kita bimbang untuk memilih adlah pilihan yang bernilai baik-baik. Artinya semua pilihan yang kita pilih semuanya baik. Nah pada saat itu kita dihadapkan pada sebuah masalah. Terkadang kita tidak mampu menentukan pilihan kita sendiri. Kita membutuhkan teman / kerabat yang dianggap mengerti persoalan kita. 

Setiap manusia diberikan akal, pikiran dan perasaan untuk mengolah kehidupan. Siapapun dia dapat menggunakannya. Layaknya seperti CPU.  Indra yang kita miliki layaknya sebagai input yang paling utama yaitu mouse dan keyboard. Dari indra tersebut dapat ditransfer langsung ke otak, layaknya suatu program yang dibuka dengan menekan mouse yang langsung dipikirkan oleh prosesor. otak artinya data tersebut diolah/dipikirkan secara rasional. Program yang telah dibuka kemudian diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu data yang kemudia disimpan ke hardisk. Setelah mendapatkan suatu keputusan barulah hasil pemikiran secara rasional tersebut ditransfer kembali ke hati. Dihati dilakukan proses olah rasa. Hati dapat dikatakan juga sebagai pengendali tubuh.  Hati adalah keputusan final. Lakukanlah bolak-balik antara hati dengan pikiran sehingga mencapai keselarasan dan tahu dampak/resiko yang dihadapi setelah dilakukannya eksekusi oleh tubuh. Data yang kita simpan dalam hardisk adalah data final yang selanjutnya akan dicetak melalui output alat cetak. Bagitu pula pada Tubuh sebagai eksekutor harus konsisten dengan yang telah diputuskan oleh hati. Dengan demikian setelah eksekusi berlangsung baru kita berserah diri kepada Yang Maha Kuasa. 
Kami yakin bahwa setiap individu pasti mempunyai keputusan yang terbaik untuk dirinya. Setiap ada tanjakan pasti ada turunan, maka berhati-hatilah bila mendapat turunan!
Semoga bermanfaat.


Sebagian orang menganggap dirinya lemah. Mencap bahwa dirinya tidak mempunyai bakat untuk mengambil keputusan. Padahal langkah yang dia tempuh untuk meminta bantuan orang lain adalah suatu keputusan dia yang telah melalui proses seperti yang digambakan tadi.